Penulis : Vladimir Nabakov
Penerbit : Serambi
Tebal : 528 Halaman
Genre : Roman
Humbert
Humbert menyukai gadis-gadis kecil. Bukan dengan cara yang manis dan penuh
kasih sayang seperti seorang ayah kepada putrinya, melainkan dengan cara yang
aneh dan penuh nafsu. Bisa jadi, obsesinya yang tidak lazim itu disebabkan oleh
kematian kekasih masa kecilnya, Annabel, dalam usia yang masih sangat muda.
Singkat
cerita, setelah melalui pernikahan yang gagal dan pulih dari depresi
berkepanjangan, Humbert mengontrak kamar di rumah milik seorang janda,
Charlotte. Ketika Charlotte mengantarnya berkeliling rumah, Humbert untuk
pertama kalinya melihat putri Charlotte yang berusia 12 tahun, Dolores, yang
kemudian kita kenal sebagai Lolita.
Halaman
demi halaman kemudian menggambarkan obsesi Humbert kepada Lolita yang dikatakannya
‘menyerupai Annabel’. Ia mengikuti gadis manja itu berjemur, membaca komik, dan
melakukan serangkaian kegiatan remaja lain yang kadang-kadang dilakukan oleh
Lolita dengan gaya menggoda.
Seiring
bertumbuhnya obsesi Humbert terhadap Lolita, ia setuju untuk menikahi Charlotte
hanya supaya ia bisa dekat dengan Lolita. Namun pada suatu hari, Charlotte
membaca buku harian Humbert yang menggambarkan perasaannya terhadap Lolita.
Charlotte yang mengamuk kemudian berencana melarikan diri bersama Lolita yang
saat itu masih berada di kamp musim panas. Namun dalam upayanya melarikan diri,
Charlotte tertabrak oleh sebuah mobil yang melintas dan tewas.
Humbert
yang diuntungkan oleh situasi yang janggal tersebut kemudian menjemput Lolita
di kamp musim panas tanpa memberitahu gadis itu mengenai apa yang menimpa
ibunya. Petualangan mereka yang liar dan kontroversional kemudian dimulai.
Humbert membawa Lolita yang kini sebatang kara dalam perjalanan melintasi
Amerika. Sepanjang perjalanan itu ia menghujani Lolita dengan segala hal yang
disukai gadis itu, permen, film, pakaian, dan lain-lain sebagai bentuk upayanya
untuk menjaga gadis itu tetap di dekatnya, dan memenuhi nafsunya yang
menyedihkan.
Lolita adalah novel klasik yang abadi. Selagi
membaca novel ini, kita dibawa melintasi negara adidaya Amerika Serikat, dalam
nuansa klasik yang bertolak belakang dari yang sekarang kita kenal. Nobakov,
melalui Humbert Humbert menggunakan gaya bahasa yang puitis, terkadang
melankolis, dengan humor yang getir. Tema seks yang diusung dalam novel ini,
meski digambarkan dengan puitis, bisa
jadi cukup mengganggu bagi beberapa orang karena melibatkan seorang pria dewasa
dan anak di bawah umur. Membaca novel ini, anda akan tahu mengapa Lolita selama bertahun-tahun masuk dalam
jajaran buku terbaik.
Lolita
Buku-buku yang Mirip:
The Reader, The Virgin Suicides
Tidak ada komentar:
Posting Komentar